Tuesday, December 1, 2009

selamat malam Yesus

jam sudah 1.32am waktu malaysia..
saat ini aku tergerak untuk menjenguk dan mengepost dalam blog ini yang lama telah aku tinggalkan..

saat cuma ingin berkongsi ilustrasi yang saya baca sebentar tadi yang cukup menyentuh hati saya.. sungguh sederhana tapi indah untuk dihayati..

Selamat Malam, Tuhan Yesus..
By Yoshua - Posted on Juni 25th, 2009

Tiba-tiba mati lampu, membuat malam senyap serasa semakin gelap. Sejenak rutinitas terhenti. Seorang anak menaiki tangga menuju balkon, ingin segera melewatkan waktu itu. Di sudut balkon yang diliputi kegelapan, tampak sosok seseorang ..

“Selamat malam, anak Ku.. engkau sedang mencari Ku..?”

“Tuhan Yesus, benarkah itu Engkau?” sang anak rupanya mengenali dari hangat sapa Nya

“Ya, ini Aku..”, Yesus menjawab, seberkas senyum menghiasi wajah Nya.. seberkas senyum yang sudah lama tidak dilihat sang anak

“Aku..maaf..sebenarnya aku tidak sedang mencari Mu..”, sang anak tak kuasa menatap teduh wajah Nya, “Ya Yesus, kalau bukan karena mati lampu, mungkin aku masih disibukkan oleh rutinitasku..”

“Kalau begitu maukah kau menemani aku, sebentar saja..?”

“Ya, Tuhan..”, jawab sang anak antusias

sang anak berdiri disamping Yesus, memandang siluet langit kala malam, dan beberapa bintang yang bersinar pucat

“Coba lihat langit, sekalipun kamu bisa mengukur tingginya, kamu tak akan bisa mengukur tingginya kasih Ku, Aku akan senantiasa menjagamu sampai masa tuamu, baik ketika harimu baik maupun ketika harimu terasa gelap seperti malam ini.. ”

“Makasih, Tuhan..,” jawab sang anak lirih. “Bisa menikmati kasih dan kehadiran Mu buatku lebih berharga daripada memiliki sekarung berlian dan mutiara”

“Oh ya? Aku senang sekali atas jawabanmu.. namun sayang masih banyak anak Ku yang mengacuhkan kasih Ku setiap saat,” Yesus menghela nafas, “coba lihat ke langit sekali lagi, hitunglah bintang-bintang, jika kamu dapat menghitungnya, demikianlah banyak anak Ku..”

“tapi Tuhan..bukankah hanya ada beberapa bintang yang bersinar pucat malam ini?”

“satu..dua..tiga..” Anak itu mencoba menghitung banyak bintang di langit

Namun seketika langit berubah semarak, ribuan bintang memancarkan cahaya.. menjadi kanopi penghias malam, bintang-bintang dengan variasi warna, kecerahan, ukuran menghidupkan kembali suasana malam itu,,





“Wuiihh.. aku belum pernah melihat bintang sebanyak ini..,” sang anak seolah tidak mempercayai penglihatannya..

“Oya..kamu tidak ingin melanjutkan menghitung?” Tanya Yesus memecah keheningan

“Tidak mungkin, Tuhan..,” sang anak masih tidak percaya..

“Sebenarnya banyak sekali jumlah bintang di langit, sebanyak anak-anak Ku. Namun seperti ribuan bintang yang bersinar redup bahkan tidak nampak cahayanya, demikian juga anak-anak Ku yang tidak memancarkan kasih Ku dalam hidup mereka. Mereka gampang terpengaruh dengan pergaulan yang buruk, menjadi semakin acuh dan egois..”

“..Tuhan, aku salah satu dari bintang yang bersinar redup..,” sang anak menyadari bahwa ia tidak bisa menjadi citra Allah yang sejati dalam hidupnya..

“Aku mengenal kamu sejak sebelum dunia ini ada. Aku tahu kamu bisa membawa terang Ku, bersaksi bagi Ku, memancarkan kasih dan damai Ku bagi keluarga, teman-temanmu bahkan orang yang membencimu..” Jawab Yesus sembari memegang pundak sang anak..

“Makasih Tuhan, aku janji tidak akan mengecewakanmu..”

“Aku bisa mengandalkanmu, anak Ku.. makasih udah menemani Aku. Sekarang pergilah tidur. Aku akan menjagamu dan mencurahkan berkat-berkat Ku selagi engkau terlelap, dan pastikan kasih Ku senantiasa bersamamu jalani hari esok yang penuh harapan..”

“Selamat malam, Tuhan Yesus..”